Happy Aniv Failed
14 October 2021
Harusnya hari ini jadi hari yang indah, hari yang spesial.
Seharusnya hari ini aku habiskan bersamanya.
Tapi nyatanya sekarang aku berada di kamar, sendirian, di depan laptop kecilku,
dan menuliskan postingan ini.
33 bulan sudah berlalu, sejak hari pertama kau jadi milikku.
hari demi hari yang indah kulewati. penuh semangat, penuh tawa, dan penuh cinta.
sampai akhirnya kita harus berhenti. sampai akhirnya kita harus menyudahi hari.
takkan ada lagi senyum-senyum malu saat ku tatap matamu.
takkan ada lagi tawa-tawa lepas saat ku bercanda denganmu.
takkan ada lagi hal hal konyol yang dengan semangat ku bicarakan padamu.
kau sudah menjadi malaikatku sebelum kau menjadi milikku.
kau sudah duluan menjadi perhatianku, sebelum kau memperhatikan aku.
dan kau sudah mengetahui isi hatiku, sebelum ku mengutarakan maksudku.
hari demi hari kita lalui. tak semudah yang kita bayangkan.
tak sedikit yang memberi selamat, dan tak sedikit pula yang menghujam.
tak sedikit ku lihat senyum senyum puas, dan tak sedikit pula kutemui tatapan tatapan sinis.
aku bertahan. kamu bertahan. kita bertahan. demi cinta kita yang juga tak sedikit.
tapi ternyata kini ku mengerti, dan harus ku terima.
kuatnya cinta kita, tak bisa melawan ketakutan kita.
indahnya cinta kita, tak bisa menutupi kesedihan akan pandangan.
tegarnya cinta kita, tak bisa menahan kuatnya batu-batu hujatan.
dan sekarang kita harus pahami, cinta kita tak seperti yang kita mimpikan dan harapkan.
aku bukan seorang laki-laki hebat, tapi semua perhatianmu membuatku menjadi seorang laki-laki hebat.
aku bukan pria yg beruntung, tapi semua rasa sayangmu membuatku menjadi pria yg paling beruntung.
aku bodoh, tapi kau slalu sabar dan tanpa lelah slalu mengajariku.
aku takut melangkah, tapi kau selalu berada di belakangku utk mendorongku maju.
aku takut, tapi mencintaimu memberikanku keberanian.
aku lemah, tapi dicintai olehmu memberikan aku kekuatan.
kita berusaha untuk tetap tenang, karena kita yakin cinta yang kita punya cukup kuat menghadang smuanya.
namun, semuanya tidak bekerja seperti apa yang kita inginkan.
kita jatuh, kita runtuh, kita hancur.
apa yang telah kita miliki saat ini harus hilang.
apa yang telah kita jalani slama ini harus berakhir.
apa yang telah kita lakukan bersama slama ini harus menjadi kenangan yang takkan terlupakan.
aku menangis. aku diam. aku mengingat. dan aku menangis lagi.
aku memang gak sanggup. aku memang gak rela.
aku gak bisa menerima semua ini.
aku harus kehilangan besar.
aku harus merelakan malaikatku pergi.
takkan ada lagi aku yang slalu merepotkanmu.
takkan ada lagi aku yang slalu menyusahkanmu.
takkan ada lagi aku yang membuatmu pusing.
takkan ada lagi aku yang kau perhatikan, kau khawatirkan, dan kau cintai.
semua yang telah kita lakukan, hari-hari yang kita lalui bersama,
saat-saat terindah saat kita berdua, sudah kususun rapi dalam kenanganku bersamamu.
kelak nanti jika aku mengenangnya,
tetesan air mata yang jatuh, akan slalu jadi bukti bahwa aku pernah sangat mencintaimu.
aku harus kuat melewati semua ini.
aku harus kuat menerima kenyataan bahwa nanti,
takkan ada lagi kau yang slalu menanyai kabarku,
takkan ada lagi kau yang slalu bawel karna mengkhawatirkanku,
takkan ada lagi kau yang menjadi tempramen karena kecemburuanmu,
dan takkan ada lagi kau yang selalu menyayangiku.
thanks for everything...
I hope someday you'll find someone better.
Someone who deserves you and worth to be with you till the end of time.
akhirnya kini aku pahami,
aku bukanlah sutradara dan penulis naskah dalam cerita kita.
aku hanya pemain.
aku tak punya hak utk mempertahankan kau tetap berada di cerita ini.
maafkan aku yang tak cukup kuat menahanmu.
Komentar
Posting Komentar